Mom guilt adalah perasaan bersalah yang kerap dialami orang tua, terutama ibu. Bentuk emosi kompleks ini sering kali muncul karena perasaan tidak mampu memenuhi standar yang dianggap ideal sebagai orang tua.
Ibu bisa merasa bahwa mereka tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anak dan tidak melakukan hal yang cukup sebagai orang tua. Mereka juga dapat merasa bahwa hal yang mereka lakukan masih kurang, belum benar, atau takut bahwa keputusan yang mereka buat bisa menyulitkan anak di masa depan.
Terkadang mom guilt ini membuat orang tua, terutama ibu memiliki perasaan harus melakukan semuanya dengan sempurna. Padahal, setiap orang memiliki keterbatasan masing-masing. Mempelajari cara mengatasi rasa bersalah ini bisa membantu Anda untuk memiliki kehidupan yang tenang.
Penyebab Mom Guilt yang Dirasakan Orang Tua
Ada banyak situasi yang mendorong orang tua mengembangkan perasaan bersalah dan tidak selalu cukup, di antaranya:
Sering membandingkan diri dengan orang lain
Media sosial sering menampilkan momen-momen prestasi, aktivitas, serta pencapaian keluarga lain. Kiriman media sosial keluarga lain yang bisa selalu meluangkan waktunya untuk menemani kegiatan anaknya, bisa menjadi pemicu munculnya mom guilt. Terkadang hal ini bisa memunculkan perasaan bersalah atau perbandingan yang tidak sehat, membuat Anda merasa sedih karena tidak bisa melakukan hal yang sama.
Padahal, setiap keluarga itu unik dan kondisi setiap orang tentunya berbeda-beda. Setiap anak juga memiliki kebutuhan dan kelebihan yang beragam. Tidak ada satupun cara yang paling benar untuk menjadi orang tua. Setiap orang tua pasti telah memberikan yang terbaik untuk anak sesuai dengan nilai-nilai dan kondisi keluarga.
Mungkin di awal sulit untuk melakukannya, namun cobalah untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain. Hal ini membantu Anda dalam menjaga ekspektasi agar berada di tingkat yang lebih terkendali. Walaupun Anda bukan seorang figur yang sempurna, tapi orang lain juga tidak sempurna.
Perbedaan pola pengasuhan
Mom guilt bisa membuat Anda merasa bahwa sebagai orang tua tidak mengasuh anak dengan baik. Memiliki gaya parenting yang berbeda dari orang-orang di sekitar Anda mungkin bisa membuat Anda merasa bersalah sebagai orang tua. Perlu diketahui bahwa setiap orang tua bisa memiliki pola asuh pada anak-anaknya. Hal ini tidak menjadikan salah satu pola pengasuhan lebih unggul dari yang lain.
Bagaimanapun, setiap keluarga dan anak memiliki kebutuhan dan karakteristik sendiri. Anda harus bisa memafkan diri Anda sendiri atas kesalahan yang mungkin Anda lakukan, dan membuka diri untuk kesempatan mengembangkan diri.
Perasaan bosan
Sebagian orang merasa bosan dan merindukan waktu sendiri di luar peran sebagai orang tua. Terkadang memang menjaga keseimbangan dan kewajiban sebagai orang tua dan diri pribadi itu penting bagi kesehatan mental dan kebahagiaan. Anda tidak perlu merasa bersalah bila Anda merasakan hal-hal ini.
Baca Juga: Mengapa Maternity Leave (Cuti Melahirkan) Begitu Penting bagi Ibu
Kritik dari orang lain
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2020, beberapa orang tua mengembangkan mom guilt akibat kritikan dari orang lain, entah itu karena kelebihan berat badan yang dialami anak, pola pengasuhan, bayi yang minum susu formula, atau bayi yang belum juga belajar toilet training.
Sikap empati keluarga sebagai orang terdekat dan dokter sebagai sumber informasi profesional sangat penting untuk mendukung orang tua dalam mengurangi rasa bersalah. Keluarga dan juga dokter perlu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman sehingga orang tua bebas berbicara masalah kesehatan anak tanpa takut dihakimi.
Jam kerja
Beberapa orang tua sama-sama bekerja sehingga sebagian besar waktu anak dihabiskan di tempat penitipan anak atau dititipkan di keluarga terdekat. Hal ini dapat mengembangkan rasa bersalah karena tidak bisa menemani dan melihat pertumbuhan serta perkembangan anak.
Berjuang menjadi ibu yang sempurna
Menjadi ibu yang sempurna terkadang adalah target yang tidak realistis dan sering memicu tekanan atau perasaan tidak puas. Setiap orang tua perlu menyadari dan menerima keterbatasannya sehingga bisa lebih fokus pada kesejahteraan anak. Menciptakan lingkungan yang mendukung, penuh kasih sayang akan memberikan dampak yang jauh lebih positif daripada harus mengejar target yang tidak realistis.
Baca Juga: Cara Menenangkan Diri saat Mengalami Gangguan Kecemasan
Dampak Mom Guilt pada Orang Tua
Rasa bersalah bisa berdampak serius bagi kesejahteraan mental orangtua dan anak-anak. Rasa bersalah terus-menerus bisa memicu kecemasan dan stres berkepanjangan, memengaruhi kesejahteraan anak, mengakibatkan kelelahan, serta kesulitan dalam mengelola kesehatan mentalnya sendiri.
Apabila rasa bersalah yang berkembang disertai dengan gejala kecemasan yang parah, depresi, perubahan suasana hati yang ekstrem, kesulitan tidur atau perasaan putus asa berkepanjangan, ini berarti Anda perlu mencari bantuan profesional. Temui dokter atau psikolog yang dapat membantu memberikan pandangan objektif terkait pola pengasuhan, merekomendasikan strategi pengelolaan stres serta memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk mengatasi mom guilt.
Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Alexandra Frost (2020). Why Mom (or Dad) Guilt Is a Thing — and What You Can Do to Stop Beating Yourself Up. Available from: https://www.healthline.com/health/parenting/mom-guilt
Cleveland Clinic (2023). Got Mom Guilt? Here’s How To Navigate It. Available from: https://health.clevelandclinic.org/mom-guilt/
Sarah Barkley (2022). A Look at and Beyond Mom (or Dad) Guilt. Available from: https://psychcentral.com/lib/the-pros-and-cons-of-mother-guilt
Lena Suarez-Angelino, LCSW (2022). Mom Guilt: Causes & 13 Tips for Overcoming. Available from: https://www.choosingtherapy.com/mom-guilt/